Rabu, 29 Mei 2013

Tugas 3 Statistik Komputer


PAPPER
Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Satistik Pendidikan dan Komputer
Dosen pengampu : Prof. Dr. Budi Murtiyasa


                                                           

Oleh :
AmungWiweko
NIM.  Q. 100 120 086
1A

PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)
2013

PENDAHULUAN

 Perkembangan ICT berlangsung sangat cepat dan semakin mudah diakses. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa  belum terampil menggunakan komputer dan internet. Di pihak lain, banyak pengajar belum mampu mengintegrasikan ICT ke dalam pembelajaran karena berbagai mitos yang dimilikinya. System pembelajaran menurut Johnson (2002) adalah pembelajaran yang mengaitkan atara materi pelajaran dengan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya. Hal tersebut akan membantu siswa mengembangkan diri siswa secara optimal dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan sehingga dapat mengakomodasi pengetahuannya dari pengalaman yang dimilikinya.
Sebagaimana pendapat dari Gagne media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Media juga merupakan bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Dengan demikian media merupakan alat menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi. 
Proses pembelajaran berbasis TIK leih ditujukan kepada upaya untuk memperjelas konsep agar tidak terlalu verbalis, (2) mengatasi hambatan ruang, waktu , dan daya indra, (3) mengatasi sikap pasif siswa agar menjadi lebih bergairah, (4) melibatkan seluruh warga belajar, (5) mengkondisikan munculnya persamaan persepsi dan pengalaman belajar siswa.
 Karena keterampilan menggunakan IT merupakan salah satu kriteria penting dalam mewujudkan pembelajaran seperti yang diatas, maka pelajar  sangat penting dibiasakan menggunakan teknologi dalam aktivitas pembelajaran.





ISI MATERI

            Menurut Lorain, ketika siswa secara aktif terlibat dalam pembelajaran, mereka akan  mengolah dan mempertahankan informasi dan menggunakan pemikiran tingkat tinggi. Guru memberikan penjelasan dan memperkuat belajar siswa, menjaga siswa tertarik dan pada tugas dan membuat pembelajaran yang  relevan dan menyenangkan. Ang dan Mohamed Amin (2011) mencatat bahwa pengajaran yang menekankan keterlibatan aktif membantu siswa memproses dan menyimpan informasi. Hal ini menyebabkan pertanyaan, pemikiran yang lebih dalam, dan masalah pemecahan. Keterlibatan strategi seperti pengulangan, trial and error membuat otak menjadi aktif dan konstruktif belajar. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat menyebabkan prestasi belajar siswa lebih tinggi.
            Ada enam komponen instruksi eksplisit dalam strategi keterlibatan aktif: (1) pengaturan panggung, (2) menjelaskan kepada siswa apa yang harus dilakukan, (3) model apa yang harus dilakukan bagi siswa, (4) dibimbing praktik, (5) independe npraktik, dan (6) penutupan/penilaian.
            Daftar ini menampilkan perkembangan proses pembelajaran dari
tahap awal
yaitu memperkenalkan tujuan belajar sampai tahap akhir penilaian tujuan tercapai.Dalam pembelajaran ini,  ICT ditentukan alat yang dimasukkan ke dalam komponen 5 (praktek mandiri), dimana peserta melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan sendiri, baik dalam kelompok, berpasangan, atau secara individu, berdasarkan sifat tugas.
            Seperti dibahas di atas, teknologi dikembangkan secara efisien untuk memecahkan masalah yang timbul karena kebutuhan manusia (Newhouse, 2002). Dengan kata lain, jika tidak ada masalah yang harus diselesaikan, maka teknologi tidak akan dikembangkan dan / atau diadopsi. Menerapkan prinsip ini untuk teknologi pendidikan akan berarti bahwa pendidik harus membuat dan mengadopsi teknologi yang menangani masalah pendidikan. Newhouse (2002) menegaskan bahwa pendidik harus membuat dan mengadopsi teknologi yang membahas masalah pendidikan dan / atau meningkatkan produktivitas. Selain itu, menurut Trucano (2005), ada kepercayaan luas bahwa penggunaan TIK dapat dan akan memberdayakan guru dan peserta didik, mengubah pengajaran dan proses belajar dari yang sangat didominasi guru-menjadi yang berpusat pada siswa, transformasi ini akan menghasilkan keuntungan peningkatan pembelajaran bagi siswa, menciptakan dan memberikan peluang bagi peserta didik untuk mengembangkan kreativitas mereka, kemampuan pemecahan masalah penalaran, informasi keterampilan, kemampuan komunikasi.
            ICT pada saat ini banyak diadopsi di berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Penggunaan ICT di bidang pendidikan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan kualitas proses belajar mengajar (PBM). Rofiq (2006) mengatakan bahwa ICT menyediakan fasilitas yang cukup banyak dan jika mampu mengeks-plorasinya, maka PBM yang diselenggarakan dapat berjalan lebih menarik dan interaktif. PBM yang menarik dan interaktif dapat dijadikan pemicu agar peserta didik mampu memahami materi perkuliahan yang disajikan secara baik. Dalam berbagai kasus, pemahaman yang sedikit terhadap materi perkuliahan disebabkan oleh penyajian yang kurang menarik dari dosen kare-na teknologi yang digunakan masih konvensi-onal. ICT dapat membantu dosen dalam merancang materi perkuliahan menjadi lebih hidup dan bermakna.
            Cho dan Schmelzer (2000) memiliki argu-men yang serupa yaitu metode pembelajaran berbasis ICT berpeluang mampu membantu mahasiswa untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang digunakan di industri pariwisata dan perhotelan (e-business, e-commerce, hotel information system, property management system) serta mampu meningkatkan managerial skill mahasiswa, termasuk didalam-nya cross culture understanding, international ettiquette dalam berkomunikasi di industri pariwisata dan perhotelan. Melalui internet, mahasiswa dapat mengetahui budaya dari negara-negara lain di dunia, etika pergaulan internasional dan cara implementasinya di dalam berbisnis di industri pariwisata dan perhotelan.
            Metode pembelajaran berbasis ICT juga berpeluang dipakai pada mata kuliah Reception. Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Adnyani dan Rahmawati (2007) menunjukkan bahwa Video Teaching Techniques yang dikom-binasikan dengan role play dalam pembelajaran Reception efektif untuk meningkatkan kemampuan penghayatan sikap profesi mahasiswa sebagai seorang calon karyawan hotel yang profesional, misalnya selalu tersenyum dalam melayani tamu, menggunakan postur tubuh yang baik, ekspresi wajah yang menyenangkan, kemauan untuk menolong, kemampuan untuk berkoordinasi dan berkomunikasi secara efektif. Proses pembel-ajaran dengan menggunakan Video Teaching Techniques yang dikombinasikan dengan role-play telah mampu meningkatkan keterampilan mahasiswa berkomunikasi dalam bahasa Inggris baik secara verbal maupun non-verbal. Mahasis-wa telah mampu menangani check-in, check out, dan handling special situation dengan menggu-nakan bahasa Inggris yang lancar dan dengan pengucapan yang jelas.

A.      Peluang dan manfaat pembelajaran berbasis ICT.
Lomine (2002) mengatakan bahwa ada beberapa metode pembelajaran berbasis ICT untuk pelajar yang bisa diterapkan misalnya:
1.         Conceptual learning: membuat siswa  menemukan dan mempraktikkan teori baru dan model misalnya membuat peta konsep dan menjawab soal latihan dan kemudian mengirimkan hasilnya kepada dosen melalui email.
2.         Collaborative learning: siswa dapat diajak berpartisipasi dalam diskusi online mengenai berbagai topik.
3.         Research and Analysis: siswa dapat ditugaskan untuk mencari data dan informasi tertentu yang berkaitan dengan mata kuliah tertentu.
4.         Presentasi: dosen dan mahasiswa dapat menggu-nakan teknologi untuk mencari video dan bahan presentasi yang relevan dan kemudian berinovasi membuat bahan presentasi yang interaktif dengan powerpoint.
Dalam proses belajar mengajar yang memanfaatkan ICT, ada peluang-peluang yang dapat dirasakan para siswa ketika mengikuti proses belajar mengajaR yaitu:
1.         IT Skill, dengan pembelajaran berbasis ICT, keterampilan menggunakan IT  siswa dapat meningkat.
2.         Innovation, dengan pembelajaran berbasis ICT siswa mampu mencari informasi yang akurat dan mendownload video yang relevant untuk pembelajaran  mereka dan kemudian menggunakan hasil searching di internet untuk berinovasi membuat presentasi yang menarik dan dengan data dan fakta yang aktual dan akurat.
3.         Flexibility, pembelajaran berbasis ICT memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa untuk membuat tugas diluar ruang kelas dengan tempat dan waktu yang sesuai dengan kegiatan mahasiswa.
4.         Support,  dengan teknologi siswa merasa mendapat bantuan yang berarti untuk proses pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dengan teknologi, siswa dapat mempercepat dan memperlambat materi yang dipelajari dan memahami keseluruhan modules dengan lebih tepat.
 Selain hal tersebut di atas, ada beberapa manfaat bisa di peroleh dengan memanfaatkan ICT dalam pembelajaran yaitu  :
1.         Siswa akan bersemangat dalam mengikuti video yang dibuat dengan situasi seperti benar-benar nyata.
2.         Siswa dapat meningkatkan keterampilan hasil belajar dan meningkatkan manajerial skill siswa melalui praktik nyata yang lebih interaktif di dalam laboratorium.
3.         Akan terjadi pergeseran dari teacher centered menuju student centered dan selain mahasiswa bisa melihat penerapan ilmu yang didapatkan secara langsung, mereka juga bisa mempraktikkannya dalam situasi nyata.
4.         Akan terjadi perubahan sikap dan peran guru atau dosen dari penceramah menggurui dan guru atau  dosen sebagai sumber otoritas ilmu pengetahuan menuju perannya yang baru yaitu fasilitator dan mediator pembelajaran.
5.         Pola evaluasi hasil belajar akan menjadi lebih komprehensif karena evaluasinya tidak hanya melalui ujian tertulis akan tetapi juga evaluasi praktik. (Adnyani & Rahmawati, 2007).
Manfaat lain yang bisa diperoleh manfaat yang bis dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis ICT yaitu :
1.         Memungkinkan interaksi siswa dalam online group communication, sehingga diskusi menjadi lebih kaya informasi, argumentasi dan kaya perspektif.
2.         Waktu yang tidak dibatasi hanya di dalam kelas.
3.         Tempat yang tidak di batasi hanya di dalam kelas.
4.         Ide yang lebih jelas dan informasi yang lebih aktual dan akurat.
5.         Computer mediated environments enable, yaitu dapat mudah di akses, dapat mudah dicari dalam database, dapat mudah bertukar informasi.

B.       Tantangan yang dihadapi dalam penerapan pembelajaran berbasis ICT.
Manfaat pembelajaran dan peluang penggunaan pembelajaran berbasis ICT telah dipaparkan di atas, namun ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam menggunakan pembelajaran berbasis ICT dalam pembelajaran. Lomine (2002) menemukan tiga tantangan yang dihadapi dalam menggunakan metode pembela-jaran berbasis ICT dalam perkuliahan yaitu :
1.         Technological problems, yaitu dalam proses pembelajaran sering terjadi masalah dalam penggunaan teknologi, banyak dosen atau guru kurang paham tentang teknologi dalam komputer, jumlah LCD yang terbatas, layar LCD yang warnanya tidak sesuai asli, speaker yang tidak di deteksi komputer, dan masalah-masalah kecil lainnya yang tidak terlalu penting tetapi menghabiskan banyak waktu.
2.         Pedagogical problem, yaitu mendesign presentasi yang informasinya aktual, akurat, relevan dengan mata kuliah yang diajar serta menarik bagi mahasiswa adalah tantangan terberat bagi dosen atau guru. Karena memerlukan waktu dan tenaga yang banyak untuk mempersiapkan bahan presentasi selain itu banyak dosen yang masih gagap teknologi.
3.         Practical problem, yaitu terkadang terdapat masalah pada saat praktik yang diluar sepengetahuan dosen atau guru pengajar sehingga memerlukan teknisi yang selalu harus siap sedia membantu kelancaran pembelajaran.
Untuk kelancaran proses pembelajaran berbasis ICT diperlukan tiga syarat umum yaitu:
1.         Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan LAN, MAN ataupun WAN yang tentu saja berbasis internet.
2.         Tersedianya dukungan layanan atau materi belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, bisa saja berupa softcopy, hardcopy atau cd room.
3.         Tersedianya dukungan layanan konsultasi yang dapat membantu peserta belajar apabila meng-alami kesulitan.
 Di samping ketiga persyaratan tersebut di atas, untuk mendukung efektifitas pembelajaran berbasis ICT diperlukan dukungan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan e-learning, sikap positif dari peserta didik dan tenaga pendidik terhadap teknologi komputer dan internet, rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap peserta belajar, sistem evaluasi terhadap kemaju-an atau perkembangan belajar peserta belajar, dan mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.
Selain tantangan di atas, kurangnya kemampuan dosen untuk memanfaatkan fasilitas ICT yang tersedia menyebabkan pengajar terjebak pada pemakaian komputer dalam pengajaran dengan cara yang salah. Teknologi komputer hanya merupakan alat bantu pendidikan yang bila salah penggunaannya akan menjebak pemakainya hanya sebagai pengganti papan tulis, sehingga menghilangkan banyak nilai dalam pengajaran, seperti kehilangan kesempatan untuk melakukan eksplorasi dan pertualangan dalam ilmu anak, kehilangan roh pengajaran yaitu interaksi yang menyangkut hubungan anak dengan guru dan materi yang menyangkut aspek etika dan estetika dalam pembelajaran.
Berbagai hambatan dan tantangan yang dihadapi pengajar dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis ICT dalam pembelajaran  sebaiknya tidak menyurutkan keinginan pengajar untuk tetap menggunakannya mengingat manfaatnya yang sangat besar bagi pelajar. Di tengah kurangnya fasilitas pendukung baik sarana dan prasarana ICT untuk pendidikan, hendaknya pengajar bisa kreatif memanfaatkan fasilitas gratis yang tersedia di internet.
Media Electronic Learning tidak harus dikembangkan secara mahal, akan tetapi dapat memanfaatkan fasilitas gratis dunia maya yang ada. Dalam proses belajar mengajar dengan memanfaatkan media belajar maya dengan biaya super murah alias gratis karena poin utama dari metode pembelajaran berbasis ICT adalah sikap positif dari pengajar dan mahasiswa terhadap teknologi komputer dan internet, rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari atau diketahui oleh setiap mahasiswa, sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar mahasiswa, dan mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.

KESIMPULAN

Pembelajaran berbasis ICT membantu pengajar dan siswa beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Pembelajaran berbasis ICT mampu meningkatkan managerial skill siswa. Empat manfaat yang dirasakan siswa ketika mengikuti pembelajaran berbasis ICT yaitu:  IT Skill, Innovation, Flexibility, dan Support.
Beberapa tantangan dalam mengimplemen-tasikan pembelajaran berbasis ICT dalam pembelajaran yaitu kurangnya kemampuan pengajar dan siswa, kurangnya fasilitas pendukung, kurangnya dukungan teknis dan dukungan finansial. Namun, tantangan tersebut dapat diminimalisasi dengan memanfaatkan fasilitas gratis di dunia internet. Mengingat manfaatnya yang sangat besar bagi peningkatan kualitas siswa. Hendaknya tetap berusaha untuk mengimplementasikan pembelajaran berbasis ICT dalam pembelajaran.






DAFTAR RUJUKAN

Achmad, S. S. 2010. Tantangan Dosen dan Guru di Era ICT di Riau. (online), (http://saidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Tantangan%20Dosen%20dan%20Guru%20dalam%20ICT.pdf, diakses 12 Mei 2013).

Adnyani, S., & Rahmawati, P. I. 2007. Implementasi Video Teaching Technique yang Dikombinasikan dengan Role Play dalam Pembelajaran Reception untuk Meningkatkan Sikap Profesi dan Keterampilan Bahasa Inggris Mahasiswa Jurusan D3 Bahasa Inggris IKIP Negeri Singaraja, Bali. Jurnal Pancaran Pendidikan Universitas Jember, 20(66):

Bingimlas, K. A. 2009. Barriers to the Successful Integration of ICT in Teaching and Learning Environment. Eurasia Journal of Mathematics, Science, and technology education. (Online), 5(3):235-245, (http://www.ejmste.com/v5n3/EURA SIA_v5n3_ Bingimlas.pdf, diakses pada 13 Mei 2013).

Cho, W., & Schmelzer, C. D. 2000. Just in Time Education: Tools for Hospitality Managers of the Futures? International Journal of Contemporary Hospitality Management, 12(1): 31-36. Christou, E., & Sigala, M. 2000. Exploiting Multimedia for Effective Hospitality Education, EuroCHRIE Spring Conference Proceedings. Ireland:

Dublin Institute of Technology, 18-20 May 2000. Harassim, L. 2000. Shift Happens: Online Education as a New Paradigm in Learning. The Internet and Higher Education 3, 1(2): 41-61. Januraga, A., Sudiara, I P., Sugianyar, W. 1994. Pembinaan Sikap Profesi.

Denpasar: STP Bali. Kasavana, M., David, J. S., & Grabski, S. 1996. The Produktivity Paradox of Hotel Industry Technology. Cornell Hotel and Restaurant Administration Quarterly. Aprl 1996, 37 (2): 64-70.

Keen, P. G. W.1991. Shaping the Future: Business Design through Information Technolog. Boston: Harvard Business School Press. Kotler,

P., Bowen, J. T., & Makens. J. C. 2006. Marketing for Hospitality and Tourism, 4th Edition. USA: Pearson Education International.

Lomine, L. L. 2002. Online Learning and Teaching in Hospitality, Leisure, Sport and Tourism: Myths, Opportunities and Challenges. Journal of Hospitality, Leisure, Sport and Tourism Education, 1(1): 43-49.

Palmer, J. 1997. The Use of Technology in Hotel Marketing. Journal of Vacation Market-ing, 3(2): 164-169.

Prabantoro, & Hidayat. 2009. Pemanfaatan Fasilitas Gratis di Dunia Maya untuk Pengembangan Media E-learning Murah. (Online), (http://journal.uii.ac.id/index.php /Snati/article/viewFile/1299/1058, diakses 13 Mei 2013.

Rofiq, A. 2006. Pengenalan Berbagai Perangkat ICT dan Internet, (Online), (http:// www.rofiq.web.id/files/pelatihanICT.pdf, diakses 10 Mei 2013).

Sigala, M. 2001. Re-engineering Tourism Education through Internet: from Virtual Classes into Virtual Communities. Tourism Society Conference in Tourism Education. Guildford: University of Surrey.

Sigala, M. 2002. The Evolution of Internet Pedagogy: Benefits for Tourism and Hospitality Education. Journal of Hospitality, Leisure, Sport and Tourism Education, 1(2): 29-45.